Selasa, 20 Mei 2025 — Suasana hangat dan penuh semangat terasa di gedung II SDIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Ciledug, saat sekolah ini menggelar Pameran Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk Fase B, yang diikuti oleh siswa kelas III dan IV. Bertemakan “Serunya Permainan Tradisional: Warisan Tak Lekang oleh Waktu,” kegiatan ini menjadi momen istimewa yang menyatukan nilai budaya, karakter, dan keceriaan dalam satu panggung edukatif.

Permainan tradisional bukan sekadar aktivitas masa lalu, melainkan warisan budaya yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, kreativitas, dan kerja sama. Melalui kegiatan P5 ini, para siswa yang disebut Sholih/ah menunjukkan pemahaman mereka tentang:
- Contoh-contoh permainan tradisional
- Perbedaan antara permainan tradisional dan permainan modern
- Manfaat permainan tradisional bagi perkembangan fisik dan sosial anak
- Bahaya kecanduan gadget dan pentingnya keseimbangan dalam bermain
Yang membuat pameran ini semakin menarik, para siswa tidak hanya menyampaikan materi melalui presentasi, tetapi juga melakukan praktik langsung permainan tradisional, di antaranya:
✨ Lompat Tali
✨ Engklek
✨ Bakiak
✨ Cublak-Cublak Suweng
✨ Ular Naga
✨ Cing Ciripit
✨ Kotak Pos
✨ Mie Mie Mie
✨ Domikado
✨ Polisi Numpang Tanya
Suasana penuh gelak tawa dan antusiasme pun terasa di seluruh area pameran. Anak-anak bermain dengan gembira, saling menyemangati, dan menunjukkan keterampilan mereka dalam permainan yang mungkin asing bagi sebagian generasi masa kini.

Yang tak kalah istimewa, para orang tua turut larut dalam keceriaan. Mereka ikut bermain bersama anak-anak, menciptakan momen langka yang menyentuh hati—di mana budaya dan nilai kekeluargaan bertemu dalam bentuk permainan. Momen ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sederhana dapat hadir melalui interaksi nyata, bukan layar digital.
Pameran ini menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran berbasis proyek tidak hanya membangun pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran budaya. Di tengah derasnya arus modernisasi, kegiatan seperti ini menjadi pengingat pentingnya melestarikan budaya lokal, agar tidak tergerus oleh zaman.
Permainan tradisional mungkin terlihat sederhana, tapi di dalamnya tersimpan kekuatan besar untuk membentuk generasi yang kuat, cerdas, dan berkarakter. Mari kita terus lestarikan!




